Minggu, 01 November 2009

Tentang Menulis


Menulis membuatku belajar

Bahwa hidup ada untuk dinikmati, ditafakuri dan dicintai

Menulis membuatku tahu

Bahwa aku mampu membuat sesuatu

Menulis membuat aku suka membaca

Mengisi hati dan pikiranku dengan ilmu dan pemahaman

Menulis membuatku lebih berarti

Merasa percaya pada diriku sendiri

Dengan menulis

Aku meyakini segala hal bisa terjadi!


menulis memberi ruang untuk sisi lain dalam hidupku..

untuk kesedihan dan keseriusanku..

untuk segala gejolak hatiku..

tempatku berbagi dan memberi..

Tanpa Judul

Aku bukan mereka!

Aku tak bisa merangkai kata

Tak mampu melukis atau menggambar dunia

Aku tak mampu pecahkan masalah logika

Karena aku bukan mereka!

Aku adalah aku

Tetap ingin jadi diriku sendiri

Aku tak suka orang membanding-bandingkan aku dengan mereka

Tak suka!!

Tak akan pernah suka jadi mereka!!!

Luka ini telah membekas

Dalam dan keras

Tak akan lagi tergoreskan

Bahagia tanpa batas

Aku tak bisa lagi berlari

Tak bisa lagi berdiri

Aku tak bisa jadi dulu lagi

Aku terkuasai ambisi

Ambisi yang tak kunjung tiba

Tak kunjung jadi nyata

Luka ini telah membekas

Dalam dan keras…

Akhir Dari Kesombonganku


Limbung aku menatap nanar pada sebuah rimba dari akhir hidup manusia

Gambaran masa depan yang sering dikisahkan namun tak pernah bisa dijelaskan

Suatu pembuktian karena meyakini bahwa suatu hari nanti kita akan mati

Sanggupkah kau berkorban kala sesuatu membutuhkanmu untuk itu?

Sanggupkah kau merasakan kehilangan kala waktu memintamu seperti itu?

Aku tertatih-tatih tak dapat berdiri tegak

Menyadari bahwa aku hanya manusia biasa

Bahwa keluargaku pun hanya manusia biasa

Aku hidup dalam kesombongan dan ketinggian hati

Aku hidup dalam rasa percaya diri yang bahkan menjadikanku tak berarti!

Aku tak menyadari

Tak pernah menyadari bahwa kehilangan sesuatu bukan berarti aku akan kehilangan sebagian hatiku

Tapi kehilangan sesuatu akan mengajarkanku tentang bagaimana menjadi seorang pemberani

Tentang bagaimana menjadi seorang pejuang sejati…

25 september 2009

Kala aku mulai mensyukuri segala sesuatu dalam hidupku

SATU Tentang kehidupan dan bagaimana aku menjalaninya

Nyali Untuk Ketidakpastian Hati

Aku selalu merasa hampa

Merasa bersalah atas segala hal

Merasa bahwa Allah menguji kesabaranku terlalu jauh

Merasa bahwa aku kurang beruntung dalam menjalani hidupku

Aku ingin bisa mengakui bahwa hidup adalah anugerah dan kesempatan dari-Nya untukku

Ingin bisa selalu mensyukuri nikmat dan karunia-Nya yang hanya untuk diriku

Tapi aku selalu merasa hampa

Merasa bersalah atas segala hal

Bersalah atas ketidakberdayaanku membahagiakan orang tuaku hingga hari ini

Bersalah atas ketidakmampuanku membalas kebaikan kakak-kakakku hingga detik ini

Aku selalu merasa hampa

Merasa bersalah atas segala hal

Menjauhi sesuatu yang mungkin seharusnya tidak aku jauhi

Menghindari sesuatu yang harusnya aku hadapi

Maybe I,m a LOSER

Tapi aku ingin dikenang sebagai pejuang

Ingin dinilai sebagai pemberani

Aku tak bisa berjalan diatas bara api

Jelas aku tak bisa terjun dari lantai 12 sebuah gedung dan mendarat dengan selamat

Aku tak bisa lakukan adegan sirkus dan turun dengan sorakan banyak penonton

Maybe I,m a LOSER

Tapi aku ingin dikenang sebagai pejuang

Ingin dinilai sebagai pemberani

Namun aku selalu merasa hampa

Selalu tak punya nyali untuk memutuskan ketidakpastian hati

Aku bagai orang yang terombang-ambing di samudera luas yang pada akhirnya terdampar dan mati tak bersisa

Entah mau apa

Entah mau apa hati ini

Entah harus apa

Entah harus bagaimana lagi menjalani hidup ini

Aku buntu

Limbung pada setengah perjalananku

Aku terhenti

Terantuk sesuatu pada akhir perjalananku

Mungkin aku hanya butuh sebuah nyali untuk jadi pemberani

Tapi dimana kan ku cari?

24 September 2009

Kala aku tak punya nyali untuk memutuskan sesuatu